Minum air putih saat bangun tidur di pagi hari
Saat anda bangun tidur di pagi hari, biasakanlah meminum segelas atau dua gelas air putih setiap hari, karena akan membantu melancarkan metabolisme, juga banyak minum air putih dapat membantu mengeluarkan zat zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Air putih juga baik untuk organ organ di dalam tubuh anda.
Biasakan berjalan kaki minimal 15-20 menit setiap hari
Jika anda sudah terbiasa bepergian dengan kendaraan setiap harinya, mulailah biasakan berjalan kaki selama 15 sampai 20 menit yang bisa anda lakukan di sekitar rumah, sekitar komplek, atau juga di taman rumah anda. Selain itu, biasakanlah setiap akhir pekan anda mengikuti kegiatan olah raga.
Hindari makanan ringan berlebihan
Jika anda beranggapan bahwa mengemil atau memakan makanan ringan yang dapat mengganjal perut atau mengganti satu porsi makan siang dapat membantu anda menurunkan berat badan, mungkin anda kurang tepat. Karena bisa saja makanan ringan yang anda konsumsi justru kalorinya lebih banyak dari satu porsi makan nasi dengan lauk.
Mengonsumsi yoghurt
Yoghurt sudah banyak diketahui memiliki kandungan yang baik untuk tubuh dan juga tepat untuk menurunkan berat badan. Selain manfaatnya yang sangat baik, rasanya yang beragam juga menjadi salah satu nilai plus dari yoghurt.
Kamis, 05 Juni 2014
TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Great Man
Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada orang-orang tertentu yang memang "dilahirkan untuk memimpin". Menurut teori ini, seorang pemimpin besar dilahirkan dengan karakteristik tertentu seperti karisma, keyakinan, kecerdasan dan keterampilan sosial yang membuatnya terlahir sebagai pemimpin alami. Teori great man mengasumsikan bahwa kapasitas untuk memimpin adalah sesuatu yang melekat, pemimpin besar dilahirkan bukan dibuat. Teori ini menggambarkan seorang pemimpin yang heroik dan ditakdirkan untuk menjadi pemimpin karena kondisi sudah membutuhkannya.
2. Teori Sifat
Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu yang membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang sama pada umumnya pemimpin. Sebagai contoh, ciri-ciri seperti ekstraversi, kepercayaan diri dan keberanian, semuanya adalah sifat potensial yang bisa dikaitkan dengan pemimpin besar. Jika ciri-ciri khusus adalah fitur kunci dari kepemimpinan, maka bagaimana menjelaskan orang-orang yang memiliki kualitas-kualitas tetapi bukan pemimpin? Pertanyaan ini adalah salah satu kesulitan dalam menggunakan teori sifat untuk menjelaskan kepemimpinan. Ada banyak orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan kepemimpinan namun tidak pernah mencari posisi kepemimpinan.
3. Teori kontingensi
Teori kontingensi fokus pada variabel yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin menentukan gaya kepemimpinan tertentu yang paling cocok. Menurut teori ini, tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik dalam segala situasi. Kesuksesan tergantung pada sejumlah variabel, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut dan aspek situasi.
4. Teori Situasional
Teori Situasional mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan variabel situasional. Gaya kepemimpinan yang berbeda mungkin lebih tepat untuk jenis tertentu dalam pengambilan keputusan tertentu. Misalnya, seorang pemimpin berada dalam kelompok yang anggotanya berpengetahuan dan berpengalaman, gaya otoriter mungkin paling tepat. Dalam kasus lain di mana anggota kelompok adalah ahli yang terampil, gaya demokratis akan lebih efektif.
5. Teori Perilaku
Teori perilaku kepemimpinan didasarkan pada keyakinan bahwa pemimpin besar dibuat bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini berfokus pada tindakan para pemimpin bukan pada kualitas mental. Menurut teori ini, orang dapat belajar untuk menjadi pemimpin melalui pengajaran dan observasi.
6. Teori Partisipatif
Teori kepemimpinan partisipatif menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang ideal adalah mengambil masukan dari orang lain. Para pemimpin mendorong partisipasi dan kontribusi dari anggota kelompok dan membantu anggota kelompok merasa lebih berkomitmen terhadap proses pengambilan keputusan. Dalam teori partisipatif, bagaimanapun, pemimpin berhak untuk memungkinkan masukan pendapat dari orang lain.
7. Teori Manajemen
Teori manajemen juga dikenal sebagai teori transaksional, fokus pada peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok. Teori ini berdasarkan pada sistem imbalan dan hukuman. Teori manajemen sering digunakan dalam bisnis, ketika karyawan berhasil mereka dihargai, ketika mereka gagal mereka ditegur atau dihukum.
8. Teori Hubungan
Teori hubungan juga dikenal sebagai teori transformasi, fokus pada hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi dengan membantu anggota kelompok melihat penting dan baiknya suatu tugas. Pemimpin fokus pada kinerja anggota kelompok dan juga ingin setiap orang untuk memaksimalkan potensinya. Pemimpin dengan gaya ini sering memiliki standar etika dan moral yang tinggi.
Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada orang-orang tertentu yang memang "dilahirkan untuk memimpin". Menurut teori ini, seorang pemimpin besar dilahirkan dengan karakteristik tertentu seperti karisma, keyakinan, kecerdasan dan keterampilan sosial yang membuatnya terlahir sebagai pemimpin alami. Teori great man mengasumsikan bahwa kapasitas untuk memimpin adalah sesuatu yang melekat, pemimpin besar dilahirkan bukan dibuat. Teori ini menggambarkan seorang pemimpin yang heroik dan ditakdirkan untuk menjadi pemimpin karena kondisi sudah membutuhkannya.
2. Teori Sifat
Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu yang membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang sama pada umumnya pemimpin. Sebagai contoh, ciri-ciri seperti ekstraversi, kepercayaan diri dan keberanian, semuanya adalah sifat potensial yang bisa dikaitkan dengan pemimpin besar. Jika ciri-ciri khusus adalah fitur kunci dari kepemimpinan, maka bagaimana menjelaskan orang-orang yang memiliki kualitas-kualitas tetapi bukan pemimpin? Pertanyaan ini adalah salah satu kesulitan dalam menggunakan teori sifat untuk menjelaskan kepemimpinan. Ada banyak orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan kepemimpinan namun tidak pernah mencari posisi kepemimpinan.
3. Teori kontingensi
Teori kontingensi fokus pada variabel yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin menentukan gaya kepemimpinan tertentu yang paling cocok. Menurut teori ini, tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik dalam segala situasi. Kesuksesan tergantung pada sejumlah variabel, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut dan aspek situasi.
4. Teori Situasional
Teori Situasional mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan variabel situasional. Gaya kepemimpinan yang berbeda mungkin lebih tepat untuk jenis tertentu dalam pengambilan keputusan tertentu. Misalnya, seorang pemimpin berada dalam kelompok yang anggotanya berpengetahuan dan berpengalaman, gaya otoriter mungkin paling tepat. Dalam kasus lain di mana anggota kelompok adalah ahli yang terampil, gaya demokratis akan lebih efektif.
5. Teori Perilaku
Teori perilaku kepemimpinan didasarkan pada keyakinan bahwa pemimpin besar dibuat bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini berfokus pada tindakan para pemimpin bukan pada kualitas mental. Menurut teori ini, orang dapat belajar untuk menjadi pemimpin melalui pengajaran dan observasi.
6. Teori Partisipatif
Teori kepemimpinan partisipatif menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang ideal adalah mengambil masukan dari orang lain. Para pemimpin mendorong partisipasi dan kontribusi dari anggota kelompok dan membantu anggota kelompok merasa lebih berkomitmen terhadap proses pengambilan keputusan. Dalam teori partisipatif, bagaimanapun, pemimpin berhak untuk memungkinkan masukan pendapat dari orang lain.
7. Teori Manajemen
Teori manajemen juga dikenal sebagai teori transaksional, fokus pada peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok. Teori ini berdasarkan pada sistem imbalan dan hukuman. Teori manajemen sering digunakan dalam bisnis, ketika karyawan berhasil mereka dihargai, ketika mereka gagal mereka ditegur atau dihukum.
8. Teori Hubungan
Teori hubungan juga dikenal sebagai teori transformasi, fokus pada hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi dengan membantu anggota kelompok melihat penting dan baiknya suatu tugas. Pemimpin fokus pada kinerja anggota kelompok dan juga ingin setiap orang untuk memaksimalkan potensinya. Pemimpin dengan gaya ini sering memiliki standar etika dan moral yang tinggi.
KONSEP TEORI RAMONA T MERCER
Ramona T.
Marcer adalah profesor emeritusdi departemen kesehatan keperawatankeluarga di
University of Calivornia, SanFrancisco. Karirnya sudah termasuk posisisebagai
kepala perawat, staf diintrapartum. Penelitiannya tentangpengasuhan anak dalam
situasirendah dan beresiko tinggi, dantransisi ke peran ibu telah berlangsung
lebih dari 30 tahun.
Seorang perawat yang sangat “concern”• Teori
Mercer menekankan pada setres antepartum dlm pencapaian peran ibu
Pokok
Pembahasan dalam teoriMercer:a. Efek setres antepartumb. Pencapaian peran Ibu
Tujuan :Memberikan dukungan selamahamil untuk mengurangi lemahnyaefek
lingkungan dan dukungansosial serta kurangnya kepercayaandiri.
A. Efek
setres antepartum (sebelummelahirkan) Stres antepartum dijelaskan
sebagaikomplikasi dari kehamilan atau kondisiberesiko tinggi dan peristiwa
/pengalaman/pandangan negatif tentang peristiwakehidupan. Faktor yang mempunyai
hubungan dengan status kesehatan :
stress antepartum
dukungan sosial
self
esteem
perasaan mengguasai
kecemasan
depresi
B.
Pencapaian Peran Ibu Salah satu penekanan darikarya Mercer adalah
pencapaianperan ibu ”menjadi seorang ibuberarti mengambil suatu identitasbaru
mencakup suatu pemikirankembali secara menyeluruh danmendefinisikan
kembalimengenai dirinya sendiri.”
langkah dalam pencapaian peran ibu
•
Anticipatory
• Formal
• Informal
• Personal
Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi
oleh faktor-faktor:a. Faktor ibu :
• Umur ibu pada waktu melahirkan
• Persepsi
ibu pada waktu melahirkan pertama kali
• Memisahkan ibu dengan anak secepatnya
•
Stress sosial
• Dukungan sosial
• Konsep diri
• Sifat pribadi
• Status kesehatan
ibu
• Sikap terhadap membesarkan anak
- Faktor bayi
- Kesehatan bayi
- Tempramenc.
- Faktor-faktor lainnya
• Status perkawinan
• Status ekonomi
faktor pendukung dalam haldukungan sosial
Emosional Informational Physical Aprasial
Pada masa post partum, Mercermempresentasikan
suatu model peran ibuselama tahun pertama yang terdiri dari : a. Physical
recovery phase (lahir-1 bulan) b. Achievement phase (2-4 atau 5 bulan) c.
Reorganization (8-12 bulan) d. Disruption phase (6-8 bulan)
Peran bidan yang diharapkan Mercer
dalamteorinya1. Adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya dalam
adaptasi peran fungsi ibu2. Mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran
ibu dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari stress antepartum
KESIMPULAN
Ramona T. Mercer, PhD, RN, FAAN
adalah profesoremeritus di departemen kesehatan keperawatan keluarga
diUniversity of California, San Francisco. Karirnya sudahtermasuk posisi
sebagai kepala perawat di pediatri perawatdan staf di intrapartum, postpartum,
dan unit pembibitanyang baru lahir. Ada dua pokok pembahasan dalam teori Mercer
yaitu:1. Efek Stress Antepartum, merupakan komplikasi dari kehamilan atau
kondisi beresiko tinggi dan peristiwa /penggalaman /pandangan negatif tentang
peristiwa kehidupan.2. Pencapaian Peran Ibu, merupakan suatu proses interaksi
dan perkembangan yang terjadi dalam suatu kurun waktu, sementara itu akan
terjalin ikatan kasih dengan bayinya.
Rabu, 04 Juni 2014
MAKALAH ASKEB KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER 1
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmatnyalah kami dapat mmenyelesaikan makalah ini dengan
baik dan penuh kemudahan. Makalah ini di susun agar pembaca dapat mengetahui
tentang Psikologi Gangguan pada persalinan dengan kasus seorang ibu yang ingin
bersalin merasa cemas dengan proses persalinannya. Makalah ini disusun oleh
penyusun dengan banyak rintangan. Baik itu yang datang dari penyusun maupun
yang datang dari luar. Makalah ini membahas tentang Psikologi Gangguan pada
Persalinan dengan menggunakan 7 langkah Varney, dimana mahasiswa maupun
masyarakat harus mengetahui sebelum menerapkannya. Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini. Dan
teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan dan
kelebihan. Penyusun mohon kritik dan sarannya. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.
Yogyakarta,
Penulis
DAFTAR
ISI
1. Kata
pengantar
2. Daftar
isi
3. Bab
I Pendahuluan
4. Latar
belakang
5. Tujuan
Penulisan
6. Manfaat
Penulisan
7. Bab
II Tinjauan Teori
8. Bab
III Kasus dan Asuhan Kebidanan
9. Langkah
1 : Pengkajian data
a. Data
Subjektif
b. Data
Objektif
10. Langkah
2 : Interpretasi data
11. Langkah
3 : Identifikasi dan Antisipasi Diagnosa Potensial
12. Langkah
4 : Tindakan segera
13. Langkah
5 : Perencanaan
14. Langkah
6 : Pelaksanaan
15. Langkah
7 : Evaluasi
16. Bab
IV Penutup
17. Daftar
pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan
dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap
kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui
penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan
lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan
antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya
antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi
sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat
masalah dan hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan
tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih
sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit
saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan
teerampil memeberikan pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.
Tujuan Penulisan
·
Tujuan umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah
yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada pasien
secara optimal dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan,
sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.
·
Tujuan Khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir
secara ilmiah kedalam proses asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan penulis diharapkan mampu :
Ø Melaksanakan
pengkajian data.
Ø Mengidentifikasi
diagnosa, masalah dan kebutuhan.
Ø Menentukan
antisispasi masalah potensial.
Ø Mengidentifikasi
kebutuhan segera
Ø Menyusun
rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
Ø Melaksanakan
rencana asuhan dengan masalah.
Ø Mengevaluasi
keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
Manfaat Penulisan
·
Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah
diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan
secara langsung pada ibu sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis
didalam melaksanakan tugas sebagai bidan.
·
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber
kepustakaan dan perbandingan pada aasuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
·
Bagi Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami
perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan secara fisiologis maupun
psikologis serta masalah pada kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien
untuk memperhatikan kehamilannya.
·
Bagi lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan
masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
Pada umumnya kehamilan berkembang
secara normal dan mengshasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan
lahir, namun ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sulit sekali diketahui
sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah, oleh karena itu asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memperhatikan ibu dan kehamilannya.
Kehamilan dan persalinan merupakan
proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi kondisi normal dapat
menjadi patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu.
Setiap perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri
atas Bio, Psikologis, Social, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan
pasien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.
Kehamilan triwulan pertama
(antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12
sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir
(antara 28 sampai 40 minggu).
Dimana setiap trimester memiliki
ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi,
pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin
dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya
banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim membesar karna pertumbuhan
janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah mengikuti
pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi ASI.
·
0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin
memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan
munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh belakang yang masih sederhana, dan
tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
·
4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai
mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh
lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang wajah, mata, kaki dan
tangan.
·
8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini,
organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar
daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan
pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim,
janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti menendang
dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk.
BAB
III
KASUS
DAN ASUHAN KEBIDANAN
Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil Normal Trimester 1
Ny.
S umur 26 th UK 7 minggu G1P0A0AH0
Di
BPM Sri Marwanti, Kauman, Gilanharjo
No. Register :2613
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul :25 Mei 2014/07.30 WIB
Dirawat di ruang :Periksa
I.
PENGKAJIAN DATA, Tanggal/Pukul :
25-05-14/07.30 Oleh : Bidan
A. Biodata Ibu Suami
1. Nama : Ny.S Tn.T
2. Umur : 26 Th 24 Th
3. Agama : Islam Islam
4. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
5. Pendidikan : SMA SMP
6. Pekerjaan : Swasta Swasta
7. Alamat : Bejen Bejen
B. DATA
SUBJEKTIF
1. Alasan
datang/dirawat
Ibu
mengatakan ingin memeriksakan dirinya.
2. Keluhan
utama
Ibu
mengatakan sering mual dan kepala terasa pusing.
3. Riwayat
menstruasi
Menarche :12 tahun Siklus :28
hari
Lama :6 hari Teratur :Ya
Sifat
darah :cair Keluhan :Nyeri
perut
4. Riwayat
perkawinan
Status
perkawinan :Syah Menikah ke : 1
Lama :1 bulan Usia menikah pertama kali :26 tahun
5. Riwayat
Obstetrik : G1P0A0AH0
Hamil
Ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Tanggal
|
UK
|
Jenis
Persalinan
|
Penolong
|
Komplikasi
|
JK
|
BB
lahir
|
Laktasi
|
Komplikasi
|
|
1
|
25
mei 2014
|
7
mgg
|
Hamil Saat Ini
|
|
|||||
6. Riwayat
Kontrasepsi yang digunakan
No.
|
Jenis
Kontrasepsi
|
Pasang
|
Lepas
|
||||||
tanggal
|
oleh
|
tempat
|
keluhan
|
tanggal
|
oleh
|
tempat
|
Alasan
|
||
1.
|
Ibu
mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi apapun
|
||||||||
7. Riwayat
Kehamilan Sekarang
a. HPM : 5 mei 2014 HPL : 12 Februari 2015
b. ANC
pertama umur kehamilan : 7 minggu
c. Kunjungan
ANC
Trimester
I
Frekuensi : 1 kali
Keluhan : mual dan pusing
Komplikasi : -
Terapi : asam folat, vit B6 B12,
Trimester
II
Frekuensi : - kali
Keluhan : belum dilakukan
Komplikasi : belum dilakukan
Terapi : belum dilakukan
Trimester
III
Frekuensi : - kali
Keluhan : belum dilakukan
Komplikasi : belum dilakukan
Terapi : belum dilakukan
d. Imunisasi
TT : 3 kali
TT
1 : saat SD
TT
2 : saat SD
TT
3 : saat menikah
TT
4 : belum dilakukan
TT
5 : belum dilakukan
e. Pergerakan
janin selama 24 jam ( dalam sehari )
Ibu
mengatakan belum merasakan adanya pergerakan janin dalam 24 jam ( dalam sehari
).
8. Riwayat
Penyakit
a. Penyakit
yang pernah/sedang di derita ( menular, menurun, menahun )
Ibu
mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular, seperti:
TBC,hepatitis,PMS. Penyakit menurun,seperti : DM,asma,hipertensi. Penyakit
menahun seperti : kanker, ginjal, dan jantung.
b. Penyakit
yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun, menahun)
Ibu
mengatakan baik dari suami maupun keluarga tidak pernah/sedang menderita
penyakit yang menular seperti : TBC, hepatitis, PMS. Penyakit menurun seperti :
DM, asma, hipertensi. Penyakit menahun seperti : kanker, ginjal, dan jantung.
c. Riwayat
keturunan kembar
Ibu
mengatakan baik dari pihak suami maupun keluarga tidak mempunyai keturunan kembar.
d. Riwayat
operasi
Ibu
mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi apapun, baik SC maupun yang usus
buntu.
e. Riwayat
alergi obat
Ibu
mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat apapun.
9. Pola
pemenuhan kebutuhan
Sebelum
hamil Saat
hamil
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi :
3x/ hari 3x/
hari
Jenis :
nasi, sayur, lauk nasi,
sayur, lauk
Porsi :
1 piring 1
piring
Pantangan
: tidak ada tidak
ada
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
Minum
Frekuensi :
4-5x/ hari 5-6x/
hari
Jenis :
air putih, kopi, susu air
putih, susu, jus
Porsi :
1 gelas 1
gelas
Pantangan :
tidak ada tidak
ada
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi :
1x/ hari 1x/
hari
Warna :
kuning kecoklatan kuning
kecoklatan
Konsistensi : lembek lembek
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
BAK
Frekuensi :
5-6x/ hari 6-7x/
hari
Warna :
kuning jernih kuning
jernih
Konsistensi : cair cair
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
c. Istirahat
Tidur
siang
Lama
:
1-2 jam 1-2
jam
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
Tidur
malam
Lama :
6-7 jam 7-8
jam
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
d. Personal
Hygiene
Mandi : 3x/ hari 3x/ hari
Ganti
pakaian : 3x/ hari 3x/ hari
Gosok
gigi :
3x/ hari 4x/
hari
Keramas :
2x/ minggu 2x/
minggu
e. Pola
seksualitas
Frekuensi :
2x/ minggu 2x/
minggu
Keluhan
:
tidak ada tidak
ada
f. Pola
aktivitas ( terkait kegiatan fisik, olahraga )
Ibu
mengatakan melakukan kegiatan sehari – hari seperti biasa, misalnya : memasak,
mencuci, membereskan rumah.
10. Kebiasaan
yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, minuman beralkohol )
Ibu mengatakan tidak
mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti : merokok, minum jamu, dan
minuman beralkohol.
11. Data
psikososial, spiritual, dan ekonomi ( penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan,
dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi,
kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga.
Data
psikososial
Ibu,
suami, dan keluarga merasa senang dengan kehamilan ibu.
Ibu,
suami, dan keluarga menerima kehamilan ibu.
Ibu,
suami, dan keluarga mendukung kehamilan ibu.
Ibu,
suami, dan keluarga mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga.
Ibu,
suami, dan keluarga punya rencana untuk merawat bayinya sendiri dengan
memberikan asi eksklusif.
Data
spiritual
Ibu, suami, dan
keluarga rajin melakukan kegiatan ibadah, misalnya sholat 5 waktu.
Data ekonomi
Keadaan ekonomi ibu dan
keluarga mencukupi kebutuhan sehari-hari.
12. Pengetahuan
ibu ( tentang kehamilan, persalinan, nifas )
Ibu
mengatakan mengetahui tentang kehamilan, seperti : perut mulai membesar,
payudara membesar, susah tidur, dan sebagainya.
Tentang
persalinan, seperti : persalinan adalah waktu untuk bersalin, mempersiapkan
diri untuk menjadi seorang ibu, dan sebagainya.
Nifas,
seperti : nifas adalah masa menyusui, masa pemulihan organ-organ reproduksi.
13. Lingkungan
yang berpengaruh ( sekitar rumah dan hewan peliharaan )
Ibu
mengatakan lingkungan sekitar rumahnya bersih.
Ibu
mengatakan tidak mempunyai hewan
peliharaan, seperti : anjing, kucing, dan burung.
C. Data
Objektif
1. Pemeriksaan
Umum
Keadaan
umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status
emosional : Stabil
Tanda
vital
Tekanan
darah : 120/70 mmHg Nadi :
69 x/ menit
Pernafasan : 20 x/ menit Suhu : 360 C
BB : 49 kg TB : 152 cm
2. Pemeriksaan
fisik
Kepala :
mesosepal, tidak ada nyeri tekan, rambut bersih, tidak berketombe
Wajah : simetris, tidak ada oedema, tidak ada
benjolan, tidak ada bekas luka, terlihat pucat.
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera
putih, penglihatan baik
Hidung:
simetris, tidak ada secret,tidak ada pembekakan polip
Mulut : bibir lembap, tidak pecah-pecah, tiddak ada
infeksi gusi, gigi tidak karies
Telinga:
simetris, tidak ada secret, pendengaran baik
Leher : ,tidak ada pembekakan kelenjar parotis,
limfe, tiroid dan pelebaran vena jugularis
Dada : tidak ada retraksi dada, denyut jantung
teratur
Payudara:
simetris, puting menonjol, aerola mamae menghitam, tidak ada benjolan, sudah
ada colostrum
Abdomen:
belum tampak pembesaran, tidak ada kontraksi, tidak ada luka bekas operasi sc,
belum ada linea nigra dan striae gravidarum.
Palpasi
Leopold
1 : belum teraba
Leopold
2 : tidak dilakukan
Leopold
3 : tidak dilakukan
Leopold
4 : tidak dilakukan
Osborn
test : tidak dilakukan
Pemeriksaan
Mc. Donald
TFU:
- cm
DJJ
: - x/ menit
TBJ:
- gr
Ekstremitas
Atas : simetris, jumlah jari
lengkap, tidak oedem, gerakan aktif.
Ektremitas
Bawah : simetris, jumlah jari
lengkap, tidak varises, gerakan aktif.
Genetalia
luar : bersih, tidak ada
oedem, tidak ada secret.
Pemeriksaan
panggul : tidak dilakukan.
3. Pemeriksaan
penunjang Tgl : 25 mei 2014 pukul : 07.30 WIB
Tidak
dilakukan.
4. Data
penunjang Tgl : 25 mei 2014 pukul : 07.30 WIB
PP
test ( + )
II.
INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa
kebidanan
Seorang
ibu Ny. S umur 26 tahun umur kehamilan 7 minggu G1P0A0Ah0
dengan kehamilan normal.
Data
Dasar :
DS : Ibu mengatakan umurnya 26 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan
kontrasepsi
Ibu mengatakan HPHT nya 5 mei 2014
DO : KU : Baik
TTV : TD= 120/70 mmHg, R= 20 x/ menit, N=
69 x/ menit, S= 360 C
Pemeriksaan
abdomen belum teraba.
B. Masalah
Tidak
ada
Data
dasar :
Tidak
ada
III.
IDENTIFIKASI DAN ANSIPASI DIAGNOSA
POTENSIAL
Tidak ada
IV.
TINDAKAN SEGERA
A. Mandiri
Tidak
ada
B. Kolaborasi
Tidak
ada
C. Rujukan
Tidak
ada
V.
PERENCANAAN Tanggal : 25 mei
2014 pukul : 07.30 WIB
1. Beritahu
ibu hasil pemeriksaan
2. Beritahu
ibu KIE ketidaknyamanan pada kehamilan Trimester 1
3. Beritahu
ibu KIE tanda bahaya pada kehamilan Trimester 1
4. Beritahu
ibu KIE gizi ibu hamil
5. Anjurkan
ibu untuk beristirahat yang cukup
6. Anjurkan
ibu untuk kunjungan ulang
7. Dokumentasikan
hasil asuhan.
VI.
PELAKSANAAAN Tanggal : 25 mei
2014 pukul : 07.30 WIB
1. Memberitahu
ibu hasil pemeriksaan yaitu TD : 120/70 mmHg, R : 20 x/menit, N: 69 x/ menit, S
: 360 C. Pemeriksaan abdomen belum teraba.
2. Memberitahu
ibu ketidaknyaman pada kehamilan Trimester 1 seperti : mual muntah, cara
meringankannya : makan sedikit tapi sering, hindari makanan yang merangsang
mual muntah misalnya yang sangat asam atau pedas, saat bangun pagi dari t4
tidur sebaiknya makan biskuit terlebih dahulu.
3. Memberitahu
ibu tanda bahaya pada kehamilan, seperti : mual muntah yang terlalu berlebihan,
pusing yang sangat hebat dan penglihatan menjadi kabur, perdarahan, dan nyeri
perut yang sangat hebat.
4. Menganjurkan
ibu untuk mengonsumsi makanan yang gizi seimbang seperti : makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, kalsium, mineral, vitamin, dan lemak.
Karbohidrat : nasi, roti, ubi-ubian, protein : daging, ikan, telur, kalsium :
susu, keju ,mineral : air putih ( 8 gelas/ hari ), vitamin : sayur dan buah –
buahan.
5. Menganjurkan
ibu untuk beristirahat yang cukup, jangan tidur terlalu larut malam, luangkan
waktu untuk beristirahat siang ( tidur siang ).
6. Menganjurkan
ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu yang akan datang atau jika ada
keluhan.
VII.
EVALUASI tanggal
: 25 mei 2014 pukul : 07.30 WIB
1. Ibu
sudah mengetahui hasil pemeriksaan dirinya, bahwa keadaan ibu dan janin baik.
2. Ibu
paham tentang ketidaknyamanan pada kehamilan Trimester 1 dan mampu mengulang
kembali penjelasan yang sudah diberikan.
3. Ibu
paham tentang tanda bahaya pada kehamilan dan bersedia ke tenaga kesehatan
terdekat jika mengalami salah satu dari tanda bahaya tersebut, dan mampu
mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan.
4. Ibu
paham dan bersedia untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang
saat hamil.
5. Ibu
paham dan bersedia untuk beristirahat yang cukup.
6. Ibu
bersedia melakukan kunjungan ulang.
7. Hasil
asuhan sudah di dokumentasikan.
BAB
IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi
terakhir pada wanita. Banyak perubahan
fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat
bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari
pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua
minggusebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.
SARAN
Bagi tenaga kesehatan di sarankan untuk memberikan
asuhan yang baik untuk ibu hamil pada tiap trimester, dan memberikan konseling
yang dapat di pahami untuk ibu hamil trimester 1.
Bagi ibu hamil untuk melakukan apa yang di anjurkan
tenaga kesehatan untuk kehamilannya, dengan beristirahat yang cukup dan
mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
DAFTAR
PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)