Sabtu, 31 Mei 2014

DASAR TEORI BIODAS BIOPER

Metode tes kehamilan yang dilakukan adalah metode imunokromatografi dengan menggunakan sampel berupa air seni (urin). Alat yang digunakan untuk pemeriksaan merupakan alat yang dijual secara bebas dan dapat dipergunakan kapanpun dan oleh siapapun. Keuntungan strip uji kehamilan adalah bisa dilakukan sendiri di rumah, prosedur pengujian yang mudah dilakukan, harga strip yang relatif murah, jenis alat tes bervariasi, akurasi hasil uji yang tinggi (97 – 99%), serta dapat mendeteksi kehamilan lebih dini.
Mekanisme kerja tes kehamilan melalui air seni ini adalah dengan menggunakan prinsip adanya ikatan antibodi antigen. Sebagai antigennya adalah adanya protein hormon beta hCG (hormon yang dihasilkan trofoblas/bagian plasenta) dan sebagai antibodi adalah antibodi yang dihasilkan binatang kuda yang disuntik hormon beta Hcg.
Antibodi yang berupa protein ini dikloning pada bakteri E coli. Kemudian antibodi dalam jumlah tertentu ini, setelah direaksikan dengan zat tertentu yang akan berubah warna bila bereaksi dengan antigen, ditempelkan pada alat pemeriksa. Kadar antibodi yang ada akan menentukan kepekaannya. Karena itu, ada dua macam kepekaan, yaitu 25 mIU dan 50 mIU. Kepekaan ini yang menentukan pada hari ke berapa alat ini sudah peka untuk mendeteksi kehamilan. Sebagai contoh, untuk 25 mIU, dapat mendeteksi kehamilan saat hari pertama mens berikut, sementara 50 mIU perlu sepuluh hari terlambat.
Aschheim dan Zondek telah menggunakan uji kehamilan dengan penanda hCG sejak tahun 1920. Uji biologis ini menggunakan hewan (katak, tikus, kelinci) yang kemudian disuntik dengan serum atau urin perempuan yang diduga hamil untuk melihat reaksi yang terjadi pada ovarium atau testes hewan percobaan tersebut. Prinsip uji biologik penanda 3 hCG selanjutnya dikembangkan dengan cara mengambil antiserum hCG dari hewan yang telah memproduksi antibodi hasil stimulasi dengan hCG (protein dengan sifat antigenik). Bila urin diteteskan ke antiserum maka terjadi mediasi aktifitas antiserum untuk beraksi dengan partikel lateks yang dilapisi dengan hCG (latex particle agglutination inhibition test) atau sel darah merah yang telah disensitisasi dengan hCG (hemagglutination inhibition test). Pada perempuan yang hamil, hCG di dalam urinnya akan menetralisir antibodi dalam antiserum sehingga tidak terjadi reaksi aglutinasi. Pada perempuan yang tidak hamil, tidak terjadi netralisasi antibodi sehingga terjadi reaksi aglutinasi.
(http://caldoknotes.blogspot.com/2011/03/salah-satu-metode-tes-kehamilan.html)
Reaksi antigen antibody
Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG sebagai antigen dan anti HCG sebagai antibody bersifat spesifik. Antibodi akan mengenali antigen pada lokasi tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal adalah antibodi yang mengenali suatu antigen melalui ikatan dengan epitop yang bervariasi karena berasal dari sel B yang berbeda-beda. Sedangkan antibodi monoklonal lebih spesifik mengenali antigen pada satu epitop tertentu karena berasal dari satu sel B yang dibiakan.
Terdapat 3 antibodi anti HCG pada strip
Antibodi tersebut adalah antibodi anti HCG yang pertama (kita sebut saja anti HCG-1), antibodi anti HCG yang kedua (anti HCG-2) dan anti-anti HCG-1 (antibodi dengan anti HCG-1 sebagai antigen). Ketiga antibodi itu terletak di lokasi yang berbeda dengan sifat yang berbeda pula. Anti HCG-1 bersifat mobile sehingga bisa ikut berpindah ke area Test (T) dan Control (C) melalui gerakan kapilaritas. Anti HCG-1 merupakan antibodi monoklonal sedangkan anti HCG-2 bersifat poliklonal. Anti HCG-2 di area T dan anti-anti HCG-1 di area C bersifat fixed atau tertanam, artinya tidak dapat berpindah sehingga tidak ikut mengalir/berpindah tempat.

           PEMBAHASAN
Terdapat 3 antibodi anti HCG pada strip
Antibodi tersebut adalah antibodi anti HCG yang pertama (kita sebut saja anti HCG-1), antibodi anti HCG yang kedua (anti HCG-2) dan anti-anti HCG-1 (antibodi dengan anti HCG-1 sebagai antigen). Ketiga antibodi itu terletak di lokasi yang berbeda dengan sifat yang berbeda pula. Anti HCG-1 bersifat mobile sehingga bisa ikut berpindah ke area Test (T) dan Control (C) melalui gerakan kapilaritas. Anti HCG-1 merupakan antibodi monoklonal sedangkan anti HCG-2 bersifat poliklonal. Anti HCG-2 di area T dan anti-anti HCG-1 di area C bersifat fixed atau tertanam, artinya tidak dapat berpindah sehingga tidak ikut mengalir/berpindah tempat.

Bila urin mengandung HCG
HCG sebagai antigen, akan berikatan dengan anti HCG. Gaya kapilaritas membawa senyawa ikatan HCG dan anti HCG-1 menuju daerah T. Di daerah T, anti HCG-2 akan berikatan dengan HCG yang telah berikatan dengan anti HCG-1 namun pada epitop yang berbeda. Terbentuklah kompleks anti HCG-1, HCG, dan anti HCG-2. Enzim menjadi aktif dan daerah T berwarna merah. Selanjutnya, sisa anti HCG-1 yang belum berikatan dengan HCG akan menuju daerah C dan berikatan dengan anti-anti HCG-1. Kompleks ini akan mengaktifkan enzin sehingga daerah T berwarna merah. Pada akhirnya, akan terlihat dua strip merah yaitu pada daerah T dan daerah C dan diintepretasikan sebagai hasil positif hamil.

Bila urin tidak mengandung HCG
Urin tidak mengandung HCG sehingga tidak terjadi kompleks anti HCG-1 dengan HCG. anti HCG-1 yang bebas kemudian menuju ke area T tempat anti HCG-2. Karena tidak ada HCG maka tidak akan terjadi interaksi antara anti HCG1 dan anti HCG-2 melalui perlekatan dengan HCG pada epitop berbeda.Enzim pada anti HCG-1 tetap inaktif dan reaksi enzimatis pembentukan warna tidak terjadi. Akibatnya anti HCG-1 akan terus ikut gaya kapilaritas menuju daerah C. Di daerah ini terjadi kompleks antigen antibodi yaitu anti HCG-1 (sebagai antigen) dengan anti anti HCG-1 (sebagai antibodi terhadap anti-HCG-1). Kompleks ini membuat enzim aktif sehingga terbentuk warna merah. Warna merah hanya pada area C sehingga hanya ada satu garis dan diintepretasikan sebagai hasil negatif hamil (tidak hamil).
       Pada praktikum uji kehamilan (direct latex agglutination)kita menguji urin untuk menunjukkan pada urin wanita hamil tekandung hormon hCG (Human Chorionic Gonadtropine) dan menunjukkan tidak terkandung (negative) hCG (Human Chorionic Gonadtropine) pada urin wanita tidak hamil dan urin pria. Dengan menggunakan metode aglutinasi lateks. Hormon Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon gonadotropin
yang disekresi oleh wanita hamil dan disintesa oleh sel-sel sintitio tropoblas dari placenta. Hormon hCG mempunyai dua rangkaian rantai peptide yaitu α yang mengandung 92 asam amino dan β mengandung 145 asam amin. Hormon Chorionic Gonadotropin (hCG) mempertahankan korpus luteum yang terbentuk ketika sel telur dibuahi yang dilanjutkan dengan terjadinya ovulasi. Hormon hCG berdampak pada meningkatnya produksi progesterone oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi hormon hCG akan meningkat hingga hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon ini di ekskresikan melalui urin juga terdapat dalam serum. Kali ini kta akan mendeteksi hormon hormon hCG di urin wanita hamil.
       Pada praktikum kali ini dilakukan dengan dua metode yaitu metode strip dan slide aglutinasi, dan pada sampel pasien diperoleh hasil yang negative yaitu terbentuk 1 garis pada are control untuk metode strip dan tidak terjadi aglutinasi pada metode slide aglutinasi.

XII.          KESIMPULAN
Uji Plano tes didasarkan pada terbentuknya hCG pada urin pasien. Untuk metode strip di dasarkan pada terbentuknya garis yang menggunakan prinsip immunochromatograpi, dan metode slide aglutinasi yaitu didasarkan pada terbentuknya reaksi aglutinasi.

Dari hasil pemeriksaan pada pasien diperoleh bahwa pasien tidak dalam kondisi hamil Karen hasil uji plano tes negative.

HUBUNGAN GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI DI INDONESIA


 Apa itu geopolitik? Geopolitik secara etimologi berasal dari kata “geo” (bahasaYunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup.Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakatatau negara yang berdiri sendiri. Jadi Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar faktor – faktor geografi, strategi danpolitik suatu negara.
Bagi bangsa Indonesia yang mendiami wilayah Negara kepulauanharus memahami kaidah – kaidah geopolitik yang dimanfaatkanuntuk menyusun kebijakan politik negara yang berbasis pada wilayahNegara sebagai Negara kepulauan. Geopolitik yang dikembangkanoleh bangsa Indonesia di dalam wadah NKRI (Negara KesatuanRepublik Indonesia) adalah geopolitik yang dijiwai oleh filsafah danideologi pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 yang diberinama Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah carapandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentukgeografinya berdasarkan Pancasila dan UUD (Undang – UndangDasar) 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantaramengutamakan kesatuan wilayah dan mengharagai kebhinekaanuntuk mencapai tujuan nasional. Karena Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, dan agama yang beranekaragam maka Indonesia harus dapat mengatasi segalaserangan yang di luar maupun yang ada di dalam, oleh karena itukonsepsi dan fungsi dari wawasan nusantara di Indonesia harus di tingkatkan dengan cara :


1.      Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaituwawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunannasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
2.      Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyaicangkupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosialdan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuanpertahanan dan keamanan.
3.      Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamananNegara merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkuptanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruhwilayah dan segenap kekuatan negara.
4.      Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehinggaberfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketadengan Negara tetangga.



Apakah semua konsepsi yang ada di atas ini sudah berjalan denganbaik di Indonesia? Jawabannya belum karena pada kenyatannyawawasan nusantara di era sekarang ini seperti memudar artinnyakebannyakan dari masyarakat di Indonesia belum paham betul apa yang namannya WASANTARA (Wawasan Nusantara), disamping itukarena pengaruh dari lingkungan yang timbul di masyarakat yang dapat mengubah pola dan cara pandang masyarakat Indonesia sendiri sehingga masyarakat Indonesia lebih mengikuti tren danbudaya bangsa lain yakni sudah mulai kebarat –baratan atauhedonisme yang dapat memicu masyarakat menjadi individualism dan cenderung lemah dalam mempertahankan wilayahnya sendiri. Seperti pada kasus perebutan kekuasaan di perbatasan Indonesia-Malaysia pada agustus 2010 yang lalu. Dalam kasus tersebut tigapetugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau yang di bawa ke Johor dan dimintai keterangan oleh Marine Police Malaysia. Namun pada kenyatannya ketiga petugas DKP(DinaskelautandanPerikanan) Indonesia saat itu sedang bertugasmemastikan bahwa kapal nelayan Malaysialah yang di dugamenangkap ikan tanpa izin di perairan Indonesia. Mengapa bisaterjadi hal memalukan seperti itu, hal tersebut dikarenakanlemahnya wawasan nusantara di Indonesia yang selama ini hanya di jadikan “pemanis” maksudnya tidak dipergunakan dengan baik olehbangsa Indonesia. Selain itu peranan seorang pemimpin dalam suatubangsa haruslah dapat menjaga masyarakatnnya dengan baiksehingga masyarakat itu menjadi tentram dan sejahtera. Sebagai satukesatuan Negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif, sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu padakondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritime sejalan dengan doktrin pertahanandefensive aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harusdipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritimeadalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapatmenjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.
Sedangkan Geostrategi adalah suatu strategi yang memanfaatkankonstelasi geografi dalam menentukan kebijakan dan sasaran – sasaran, untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada ruang hidupnasional, wadah atau tempat hidupnnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakansemua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaantertentu dalam keadaan perang maupun damai. Geostrategi meliputiKonsepsi Ketahanan Nasional, Hakekat Ketahanan Nasional, AzasKetahanan Nasional dan Sifat Ketahanan Nasional.
Konsepsi ketahanan nasional meliputi :
      Konsep nasional dari geostrategi mengenai suatu kondisi dinamikbangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan.
      Konsepsi Ketahanan nasional adalah pedoman atau sarana untukmeningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasionaldan keamanan.
      Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah peraturandan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secaraseimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupannasional.
Hakekat ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhansuatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnnyamenuju kejayaan bangsa dan negara.
Azas ketahanan nasional meliputi :
      Azas kesejahteraan dan keamananteraan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapatdipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang esensial.Tanpa kesejahteraan dan keamanan system kehidupan nasionaltidak akan berlangsung.
      Azas komprehensif atau menyeluruh terpadu
Kehidupan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan secaramenyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuandan perpaduan yang seimbang, selaras, serasi dari seluruh aspekkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara.
      Azas mawas ke dalam dan mawas keluar
Perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang salingberinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya.
1.      Mawas ke dalam
Bertujuan menumbuhkan hakekat, sifat dan kondisi kehidupanberdasarkan nilai - nilai.
2.      Mawas ke luar
Bertujuan untuk mengantisipasi dan ikut berperan serta dalammengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri.
      Azas kekeluargaan
Mengandung keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupanbermasyarakat.
Sifat ketahanan nasional meliputi :
      Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatansendiri serta pada keuletan dan ketangguhan.

      Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat ataumenurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa.

      Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secaralanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuandan keseimbangan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatanbangsa.

      Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia lebih mengutamakansikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai denganmengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.

Hemat saya bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan Negarakepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalamsalah satu doktrin nasional yang disebut dengan Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuhpada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budayadan pertahanan keamanan.


KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL


  • CLOASMA PADA IBU HAMIL

'Topeng' kehamilan (chloasma/melasma gravidarum) atau yang dikenal dengan istilah mask of pregnancy merupakan salah tanda kehamilan yang kadang kala cukup mengganggu penampilan ibu hamil dan mulai muncul pada kehamilan diatas 16 minggu. Biasanya tanda kehamilan ini terlihat pada kedua pipi, bagian atas bibir, dagu dan dahi serta garis rahang, sehingga berbentuk menyerupai sebuah 'topeng' dan terjadi simetris atau di kedua sisi wajah (kanan dan kiri). Pada bagian atas leher, jarang muncul tanda kehamilan ini. Kondisi ini terjadi pada sekira 50-70% ibu hamil. 

Penyebab Cloasma:

1. Karena perubahan hormon
2. Aktivitas hormonal wanita yaitu meningkatnya kadar estrogen
3. Penggunaan obat kontrasepsi (pil KB) dan terapi pengganti hormon estrogen.
4. Kadar hormon estrogen, progesteron dan melanocyte-stimulating hormone (MSH) biasanya akan meningkat pada trimester ketiga kehamilan. Perubahan hormon ini akan menstimulasi perubahan peningkatan melanin (hiperpigmentasi) secara sementara. Melanin ini adalah sebuah substansi alami yang memberikan warna pada rambut, kulit dan mata. Paparan sinar matahari juga berperan dalam meningkatkan melanin. Biasanya selama 6 sampai 18 bulan setelah melahirkan, flek ini akan memudar dengan sendiri.

CARA MERINGANKAN:
1.  Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung asam folat, karena beberapa studi menunjukkan kekurangan asam folat berhubungan dengan terjadinya hiperpigmentasi seperti penyebab tanda kehamilan. Makanan dengan asam folat di dalamnya antara lain sayuran berdaun hijau, roti yang terbuat dari gandum utuh, dan sereal yang terbuat dari gandum utuh.
2.  Menghindari paparan sinar matahari (bila memungkinkan). Gunakan tabir surya, baju berlengan panjang, topi dan kacamata saat bepergian.
3.  Konsultasikan dengan dokter mengenai perawatan kulit wajah. Mungkin dokter akan memberikan krim atau obat lain yang dapat memberikan perbaikan.

TANDA BAHAYA YANG MENYERTAI:
Kalau flek tidak hilang selama 3 tahun, kemungkinan flek ini sudah menetap menjadi penyakit melasma (pigmentasi kulit yang berlebihan). Kalau sudah seperti itu tidak ada jalan lain, penderita harus berobat ke dokter spesialis kulit.
Apabila flek yang timbul pada wajah ternyata dalam sekali, tindakan yang biasa dilakukan adalah dengan laser. Tetapi sebaliknya, kalau flek yang muncul itu tidak terlalu dalam maka dokter biasanya menyarankan untuk memakai krim, pelindung atau krim kimiawi. Perlu diingat, yang lebih tahu tindakan apa yang harus dilakukan adalah dokter spesialis kulit.

DIARE PADA IBU HAMIL
Diare merupakan salah satu keluhan yang dialami ibu hamil pada masa awal kehamilannya Secara umum, diare disebabkan oleh ketidakmampuan usus besar menyerap air dari tinja yang dihasilkan. Namun diare pada ibu hamil sendiri bisa terjadi kapan pun.

PENYEBAB DIARE PADA IBU HAMIL:
  Secara umum, diare disebabkan oleh ketidak mampuan usus besar menyerap air dari tinja yang dihasilkan. Biang keladi gangguan fungsi usus besar tersebut antara lain infeksi oleh kuman penyakit, keracunan makanan, dan alergi makanan. Keadaan emosi yang kurang stabil akibat perubahan kadar hormon dalam tubuh dapat mempengaruhi produksi asam lambung dan sistem pencernaan secara keseluruhan.Diare juga bisa disebabkan adanya tekanan pada lambung dan usus akibat ukuran rahim yang semakin membesar. Beberapa penyebab lain diare yang lebih khas pada ibu hamil, di antaranya adalah: Kekurangan (defisiensi) vitamin B dan asam folat. Terlalu banyak mengonsumsi vitamin D. Terlalu banyak makan yang pedas-pedas, seperti asinan atau bumbu rujak sebagai teman makan buah-buahan penghilang keluhan mual

CARA MERINGANKAN:
1. Hindari selama kehamilan Anda belum mencapai usia 14 minggu. Namun, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter kandungan Anda.
2. Meminum larutan elektrolit tujuannya, untuk mengganti dengan segera cairan tubuh Anda yang hilang.
3. Hentikan untuk sementara konsumsi susu dan berbagai produk olahannya. Perbanyak minum air putih matang yang ditambah sedikit madu. Perbanyak konsumsi asam folat dan vitamin B selama sebulan. Hindari atau kurangi konsumsi vitamin D.
4. Hindari mengonsumsi makanan yang belum pernah Anda konsumsi, terutama bagi Anda yang berbakat alergi. Biasakan selalu berpola hidup bersih dan sehat. 
TANDA BAHAYA YANG MENYERTAI:
1.Perlu diingat, dehidrasi dapat mempengaruhi kekuatan tubuh, serta fungsi kerja ginjal dan organ
tubuh lainnya
2.Bila fungsi organ tubuh Anda terganggu, maka tumbuh kembang janin di dalam rahim tentu saja
ikut terkena dampaknya.
3.Diare yang kronis dapat mengakibatkan tubuh ibu hamil kehilangan banyak ion K (kalium),
sehingga akan mengganggu kerja organ tubuh, seperti gerakan kontraksi dan relaksasi otot.
4.Bila diare disertai peningkatan suhu tubuh, maka dehidrasi pada ibu hamil dapat menyebabkan
kelahiran prematur, bahkan keguguran! Itu sebabnya, diare dan muntah-muntah yang berlebihan
harus segera mendapat penanganan serius. 

  • UDEM DEPENDEN PADA IBU HAMIL
Edema dependen adalah pembengkakan di lengan atau kaki yang terjadi pada kehamilan. udem
dependen terjadi pada kehamilan TM II dan TM III.

PENYEBAB UDEM DEPENDEN PADA KEHAMILAN:
Peningkatatan kadar sodium (pengaruh hormonal), kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah,
peningkatan permeabilitas kapiler, tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvik ketika duduk
atau pada vena cava inferior ketika berbaring.

CARA MERINGANKAN:
 Cara meringankan atau mencegah
1. Hindari posisi berbaring terlentang
2. Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan
3. Angkat kaki ketika duduk/istirahat
4. Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
5. Lakukan senam secara teratur.

TANDA BAHAYA YANG MENYERTAI:
§ Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria serta hipertensi (waspada
preeklamsi/eklamsi)
§Jika pitting & muncul bahkan setelah semalaman berbaring pd posisi miring kiri kaki ditinggikan.

§jika disertai dengan gejala anemia atau proteinuria dan hypertensi, terdapat tanda2 varises dan
komplikasi tromboemboli

  • SERING BAK PADA IBU HAMIL
Perubahan fungsi kandung kencing sering terjadi pada kehamilan TM I dan TM III.
PENYEBAB IBU HAMIL SERING BAK:
1. Tekanan uterus pada kandung kemih
2. Ekskresi sodium yang meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air bersamaan
dengan terjadinya pengeluaran air.
3. Air dan sodium tertahan dalam tungkai bawah selama siang hari karena sttis vena, pada malam
hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan akibat peningkatan jumlah output air.

CARA MERINGANKAN:
  Penjelasan mengenai terjadinya
 Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
  Perbanyak minum pada siang hari
Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia   mengganggu tidur dan
menyebabkan keletihan

  Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan kafein dan lain-lain.

TANDA BAHAYA YANG MENYERTAI:
1.Wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi saluran kemih dan pyelonephiritis
karena ginjal dan kandung kemih mengalami perubahan
2.Oliguria, Asymptomatic bacteriuria.

  • STRIAE PADA IBU HAMIL

Striae atau sring di sebut sebagai selulit sekitar 90% ibu hamil menderita gangguan kulit ini, berupa
garis-garis pada perut, pinggul, bokong, dan kadang payudara. Kadang terasa gatal, tapi terjadi
bukan karena digaruk  striae tampak jelas pada usia kehamilan 6-7 bulan.

PENYEBAB STRIAE PADA IBU HAMIL:
Terdiri dari arteriole tengah yg terbuka yg datar atau sedikit meningkat dengan radiasi cabang
kapiler yg menyebar; paling jelas di daerah kulit yg dialiri darah dari vena cava superior (sekitar
mata, leher, kerongkongan, lengan)

timbul karena kombinasi antara peningkatan hormon glukokortikoid pada sirkulasi darah (ini yang
utama), dan peregangan kulit perut yang membesar. Hormon glukokortikoid menyebabkan
berkurangnya pembentukan jaringan elastin dan kolagen kulit sehingga jaringan penunjang kulit
putus.

CARA MENGATASI:
1. Jaga Kelembaban Kulit, terutama perut dan payudara, serta bagian tubuh lain yang kulitnya
mengering, dengan mengoleskan krim pelembab.
2. Kenakan baju yang mudah menyerap keringat, dari bahan katun. Ini menyebabkan kulit jadi gatal
dan memicu Anda untuk menggaruknya.
3. Tingkatkan elastisitas kulit Tanyakan dahulu kepada dokter Anda atau cobalah sedikit dahulu.
4. Naikkan berat badan secara perlahan dan tetap
5. Lakukan latihan fisik ringan secara teratur untuk mengontrol kenaikan berat badan Ibu

6. Konsumsi vitamin E membantu kulit tetap kencang. Ibu bisa gunakan krim atau minyak yang kaya
vitamin E untuk memijat tubuh.

TANDA BAHAYA YANG MENYERTAI
pruritus gravidarum

GUSI BERDARAH PADA IBU HAMIL
  Pada wanita yang hamil dan menyusui, aktivitas hormon progesteron dan estrogen mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, terutama pada waktu trimester kedua kehamilan (bulan 3 – 6
kehamilan).

PENYEBAB GUSI BERDARAH PADA IBU HAMIL:
 Peningkatan hormon mengakibatkan gusi lebih rentan terhadap aktivitas bakteri dalam plak
sehingga terjadi radang gusi (gingivitis), dengan gejala : gusi lebih merah, bengkak, mudah sekali
berdarah. Adanya plak berlebih dan karang gigi akan memperburuk keadaan ini.

CARA MERINGANKAN GUSI BERDARAH PADA IBU HAMIL:
1.Rajin membersihkan gigi (dental floss, sikat gigi teratur)
2.Berkumur dengan air hangat.
3.Melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala ke dokter gigi selama kehamilan dan
sesudah melahirkan

4.Perkaya diri anda dengan informasi seputar kesehatan gigi dan mulut dengan cara
melakukan konsultasi dengan dokter gigi anda, membaca artikel – artikel kesehatan.
Informasi lebih lanjut dapat anda cari melalui website berikut:

TANDA BAHAYA YANG MENYERTAI
Ulserasi, timbulnya granuloma gravidarum, jika perdarahan berlebihan, jika diikuti tanda2
kekurangan gizi atau preeklamsia








Jumat, 30 Mei 2014

KONSEP KEBIDANAN

Konsep-konsep utama di dalam ilmu kebidanan terdiri dari : 1. Ilmu dasar (anatomi, psikologi, mikrobiologi, parasitologi, fisika, Biokimia) 2. Ilmu sosial (Kewarganegaraan, bahasa, sosiologi, antropologi, administrasi, komunikasi, humaniora) 3. Ilmu terapan (kedokteran, farmakologi, epidemiologi, statistik, KDPK, gizi, hukum kesehatan, metode riset, kesehatan masyarakat 4. Ilmu kebidanan adalah manajemen kebidanan yaitu merupakan pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Selain bidan ada juga istilah bidan komunitas Kata Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu communitas yang berarti kesamaan, dan juga communis yang berarti sama, publik ataupun banyak. komunitas dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi atau daerah atau area tertentu (Meilani, Niken dkk, 2009 : 1). Menurut Saunders (1991) komunitas adalah tempat atau kumpulan orang atau sistem sosial. Beberapa jenis-jenis dari komunitas sebagai berikut : 1) Komunitas Geografikal yaitu suatu komunitas yang ada dalam satu daerah 2) Komunitas yang bersifat administratif yang terpaku pada batasan dari otoritas pemerintahan 3) Komunitas yang memiliki fungsionalitas yang sama 4) Komunitas Ethnic, yaitu yang mempunyai perbedaan kultur yang satu dengan kultur lain Menurut United Kingdom Central Council For Nursing Midwifery And Health, bidan komunitas merupakan praktisi bidan yang berbasis komuniti yang harus dapat memberikan supervisi yang dibutuhkan oleh wanita, pelayanan berkualitas, nasihat atau saran pada masa kehamilan, persalinan, nifas, dengan tanggung jawabnya sendiri dan untuk memberikan pelayanan pada ibu dan bayi secara komprehensif. Menurut Dari.J.H.Syahlan, SKM, bidan community adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu. Dari uraian yang ada di atas dapat di rumuskan definisi dari Kebidanan Komunitas yaitu segala aktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang bidan atau sekelompok bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang lain menyebutkan upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak balita di dalam keluarga dan masyarakat. Menurut Spradly (1985), Logan dan Dawkin (1987), Syafrudin dan Hamidah (2009 halaman 1) kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan Menurut Meilani, Niken dkk, 2009 menyebutkan pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas di dasarkan pada empat konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat atau lingkungan, kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga diharapkan tercapainya taraf kesejahteraan hidup masyarakat. untuk yang mau mengambil modul konsep kebidanan, berikut modul konsep kebidanan yang bisa di baca dan di download yang saya upload di google drive Manajemen Kebidanan Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Manajemen kebidananan adalah metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan Menurut J.H Syahlan (1996) Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana di komunitas. Berikut gambar yang menjelaskan hubungan antara konsep utama kebidanan dengan manajemen kebidanan : KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS A. Konsep Kebidanan Komunitas Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai debahagia dngan kewenangan yang diberikannya dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas,d an sejahtera. 1. Pengertian/ Definisi wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu melahirkan, tugas yang diembankan sangat mulia dan juga selalu setia mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat wanita yang mendapat pendidikan kebidanan formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi pemerintah dan mendapat izin serta kewenangan melakukan kegiatan praktek mandiri” (50 Tahun IBI). Bidan lahir sebagai merawat bayinya dengan baik. Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggungjawab yang bekerja sebagai mitra prempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan pertolongan persalinan di bawahtanggung jwabnya sendiri dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan bayi. Konsep merupakan kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan berasal dari kata “bidan“. Menurut kesepakatan antara ICM; IFGO dan WHO tahun 1993, mengatakan bahwa bidan (midwife) adalah “seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh Pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat izin melakukan praktek kebidanan” (Syahlan, 1996 : 11). Bidan di Indonesia (IBI) adalah “ seorang Kebidanan (Midwifery) mencakup pengetahuan yang dimiliki dan kegiatan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. (Syahlan, 1996 : 12). Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang berarti kesamaan, dan juga “communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dari uraian di atas dapat dirumuskan definisi Kebidanan Komunitas sebagai segala aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang lain menyebutkan upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak balita di dalam keluarga dan masyarakat. Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan dan Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1) Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat/ lingkungan, kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga diharapkan tercapainya taraf kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani, Niken dkk, 2009 : 8). 2. Riwayat Kebidanan Komunitas di Indonesia Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan di Indonesia dimana bidan sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kebidanan komunitas. Bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu disebut bidan komunitas (community midwife) (Syahlan, 1996 : 12). Di Indonesia istilah “bidan komunitas” tidak lazim digunakan sebagai panggilan bagi bidan yang bekerja di luar Rumah Sakit. Secara umum di Indonesia seorang bidan yang bekerja di masyarakat termasuk bidan desa dikenal sebagai bidan komunitas. Sampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga bidan yang bekerja di komuniti. Pendidikan yang ada sekarang ini diarahkan untuk menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa. Pendidikan tersebut adalah program pendidikan bidan A (PPB A), B (PPB B), C (PPB C) dan Diploma III Kebidanan. PPB-A,lama pendidikan 1 tahun, siswa berasal dari lulusan SPK (Sekolah Perawat Kesehatan). PPB-B,lama pendidikan 1 tahun, siswa berasal dari lulusan Akademi Perawat. PPB-C, lama pendidikan 3 tahun, siswa berasal dari lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Diploma III Kebidanan : lama pendidikan 3 tahun, berasal dari lulusan SMU, SPK maupun PPB-A mulai tahun 1996. Kurikulum pendidikan bidan tersebut diatas disiapkan sedemikian rupa sehingga bidan yang dihasilkan mampu memberikan pelayanan kepada ibu dan anak balita di masyarakat terutama di desa. Disamping itu Departemen Kesehatan melatih para bidan yang telah dan akan bekerja untuk memperkenalkan kondisi dan masalah kesehatan serta penanggulangannya di desa terutama berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak balita. Mereka juga mendapat kesempatan dalam berbagai kegiatan untuk mengembangkan kemampuan, seperti pertemuan ilmiah baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi seperti IBI. Bidan yang bekerja di desa, puskesmas, puskesmas pembantu; dilihat dari tugasnya berfungsi sebagai bidan komunitas. (Syahlan, 1996 : 13) 3. Fokus/ Sasaran Kebidanan Komunitas Sasaran Utama Menurut ( Syahlan, 1996 : 16 ) Komuniti adalah sasaran pelayanan kebidanan komunitas. Di dalam komuniti terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga atau kelompok masyarakat. Dan sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak. Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. ( Syahlan, 1996 : 16 ) Ibu : pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan masa interval. Anak : meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, balita, pra sekolah dan sekolah. Keluarga : pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi, imunisasi dan kelompok usila (gangrep). Masyarakat (community): remaja, calon ibu dan kelompok ibu. Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat, sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan secara umum (Meilani, Niken dkk, 2009 : 9). 4. Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya kesehatan keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan di masyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera. Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Jadi tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu. 5. Bekerja di Komunitas Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan di luar rumah sakit dan merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan kebidanan yang di berikan rumah sakit. Misalnya : ibu yang melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari kembali ke rumah. Pelayanan di rumah oleh bidan merupakan kegiatan kebidanan komunitas. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas, kunjungan rumah dan melayani kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas. Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka bidan harus memahami perannya di komunitas, yaitu : a. Sebagai Pendidik Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat. Sebagai pendidik, bidan berupaya merubah perilaku komunitas di wilayah kerjanya sesuai dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai pendidik masyarakat antara lain dengan memberikan penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga. Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang mana cara tersebut merupakan penyuluhan secara langsung. Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung misalnya dengan poster, leaf let, spanduk dan sebagainya. b. Sebagai Pelaksana (Provider) Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada komunitas. Disini bidan bertindak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. Sebagai pelaksana, bidan harus menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan serta melakukan kegiatan sebagai berikut : 1) Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan. 2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui dan masa interval dalam keluarga. 3) Pertolongan persalinan di rumah. 4) Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan resiko tinggi di keluarga. 5) Pengobatan keluarga sesuai kewenangan. 6) Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi. 7) Pemeliharaan kesehatan anak balita. c. Sebagai Pengelola Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktek mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan mendayagunakan bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah. Contoh : praktek mandiri/ BPS d. Sebagai Peneliti Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya, perkembangan keluarga dan masyarakat. Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotersis dan hasil analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat tentang permasalahan komuniti yang dilayaninya dan dapat pula dengan segera melaksanakan tindakan. e. Sebagai Pemberdaya Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang terjadi. Bidan perlu menggerakkan individu, keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. f. Sebagai Pembela klien (advokat) Peran bidan sebagai penasehat didefinisikan sebagai kegiatan memberi informasi dan sokongan kepada seseorang sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya. g. Sebagai Kolaborator Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas program maupun sektoral. h. Sebagai Perencana Melakukan bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan keluarga serta berpartisipasi dalam perencanaan program di masyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan. (Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 8) Dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat bidan sewaktu – waktu bekerja dalam tim, misalnya kegiatan Puskesmas Keliling, dimana salah satu anggotanya adalah bidan. 6. Jaringan Kerja Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu Puskesmas/ Puskesmas Pembantu, Polindes, Posyandu, BPS, Rumah pasien, Dasa Wisma, PKK. (Syahlan, 1996 : 235) Di puskesmas bidan sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat mengenali kegiatan yang akan dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas masing – masing, selalu berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi dan menerima saran serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan tim dan hasilnya. Di Polindes, Posyandu, BPS dan rumah pasien, bidan merupakan pimpinan tim/ leader di mana bidan diharapkan mampu berperan sebagai pengelola sekaligus pelaksana kegiatan kebidanan di komunitas Dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan kerjasama lintas program dan lintas sektor. Kerjasama lintas program merupakan bentuk kerjasama yang dilaksanakan di dalam satu instansi terkait, misalnya : imunisasi, pemberian tablet FE, Vitamin A, PMT dan sebagainya. Sedangkan kerjasama lintas sektor merupakan kerjasama yang melibatkan institusi/ departemen lain, misalnya : Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan sebagainya.

MAKALAH KWN DAERAH KAPUAS HULU

     1.  LOKASI ATAU LETAK DAERAH KAPUAS HULU

Penduduk asli Kabupaten Kapuas adalah Suku Dayak Ngaju yang terdiri dari 2 (dua) suku yaitu:
1.     Suku Oloh Kapuas - Kahayan, bermukim di daerah bagian hilir dan tengah sungai Kahayan dan Kapuas.
2.    Suku Oloh Ot Danum, bermukim di bagian hulu sungai Kahayan dan Kapuas.
Secara Antropologis, Suku Dayak di Kalimantan termasuk data rumpun Melayu Tua (Proto Maalayid) yang hidup berkelompok dan menganut kepercayaan agama leluhur (Acientenisme).
Sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 saat kedatangan pasukan Australia yang bertugas melucuti senjata Jepang dibawah pimpinan Kolonel Robson yang ikut membonceng rombongan orang Belanda dari organisasi bersenjata NICA di bawah pimpinan Mayor Van Assenderp. Sebelum pasukan Australia meninggalkan Banjarmasin (24-10-1945) pihak NICA telah menyusun Administrasi Pemerintahan untuk wilayah Berneo Selatan dibawah pimpinan Residen Abley.
Sampai awal Desember 1945 pihak belanda belum menjamah daerah Kapuas sekalipun Instruksi mereka telah disampaikan kepada para Pejabat Indonesia yaitu para mantan Guncho (Kepala Distrik) di Kuala Kapuas dan Kuala Kurun untuk melakukan tugas Pemerintahan sebagaimana biasa dan untuk pertama kalinya Pihak Pejabat setempat (Hoofd Van Plaatselijk Bestuur) pada masa sebelumnya dijabat oleh seorang Belanda, Gezaghebber ataupun Kontrolir di tempat yang bersangkutan.
Pada tanggal 17 Desember 1945 pihak Belanda/NICA datang langsung ke Kuala Kapuas dengan melewati perlawanan rakyat oleh Haji Alwi di sekitar Kilometer 9,8 Anjir Serapat.
Pada tahun 1946 dengan mantapnya kekuasaan Belanda di Kalimantan, daerah Kapuas sedikit dimekarkan dengan membentuk onderdistrik baru yaitu onderdistrik Kapuas Hilir beribukota Kuala Kapuas, onderdistrik Kapuas Barat beribukota Mandomai, onderdistrik Kapuas Tengah beribukota Pujon, onderdistrik Kahayan Tengah beribukota Pahandut, onderdistrik Kahayan Hilir beribukota Pulang Pisau dan onderdistrik Kahayan Hulu berbukota Tewah.
Pada akhir tahun 1946 (tanggal 27 Desember 1946) di Banjarmasin terbentuk Dewan Daerah Dayak Besar, yaitu suatu Badan Pemerintah Daerah yang meliputi Apdeling Kapuas Barito (tidak termasuk landschap Kotawaringin) atas dasar Zelfbestuurs Regeling (Peraturan Swapraja) tahun 1938, sebagai Ketua adalah Groeneveld (eka Asisten Residen), Wakil Ketua Raden Cyrillus Kersanegara dan Sekretaris Mahir Mahar. Ini adalah Dewan yang pertama terbentuk di Kalimantan.
Pada tahun 1948 diadakan pemilihan anggota Dewan Dayak Besar dalam system pemilihan bertingkat yaitu tiap 100 orang pemilih menunjuk seorang Kepala Pemilih, yang secara langsung memberikan suaranya terhadap calon yang dimajukan. Hasil pemilihan, terpilih sebagai Ketua Haji Alwi, Wakil Ketua Helmuth Kunom, Sekretaris Roosenshoen. Anggota Badan Pengurus Harian adalah Markasi dari Sampit, Barthleman Kiutn dari Barito, Adenan Matarip dan E.D. Tundang dari Kapuas.
Pada bulan Januari 1950 Dewan Daerah Dayak Besar resmi tergabung dalam Wilayah RIS menjadi Daerah Bagian dari Republik lndonesia Serikat. Namun dalam situasi ini rakyat menuntut menghendaki suatu Negara Kesatuan, bukan Negara Federasi hasil Kompromi pihak Belanda sebagaimana dalam peristiwa sebagai berikut.
  1.     Resolusi dari gabungan Empat Partai (PNI, SKI, Pakat Dayak dan Parkondo) tanggal 5 Pebruari 1950 Daerah Dayak Besar tergabung dengan Republik Indonesia bukan Daerah Bagian RIS.
  2.     Tanggal 21 Maret 1950 terjadi Demonstrasi menuntut pembubaran Dewan Daerah Dayak Besar di bawah pimpinan Mochran Ali dan Helmuth Kunom  keduanya anggota Senat RIS.
 3.     Tanggal 1 April 1950 rapat raksasa di Kuala Kapuas mengambil Keputusan mengirim 3 orang utusan (A.A. Samat, Abuzarin dan Sukimin Mustawiradji) ke Yogyakarta dalam rangka penyampaian suara rakyat yang menuntut pembubaran Dewan Daerah Dayak Besar, namun tidak jadi berangkat.
Pada tanggal 14 April 1950 atas dasar tuntutan rakyat dimaksud dengan didasari keyakinan sendiri untuk memenuhi aspirasi rakyat, pihak Dewan Daerah Dayak Besar menentukan sikap peleburan diri secara resmi kedalam Negara Republik Indonesia.
Dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor C.17/15/3 tanggal 29 Juni 1950 menetapkan tentang Daerah-daerah di Kalimantan yang sudah tergabung dalam Republik Indonesia dengan Administrasi Pemerintahannya terdiri dari 6 Daerah Kabupaten yaitu Banjarmasin, Hulu Sungai, Kota Baru, Barito, Kapuas dan Kotawaringin serta 3 Daerah Swapraja yaitu Kutai, Berau dan Bulongan.
Pada akhir tahun 1950 Kepala Kantor Persiapan Kabupaten Kapuas Wedana F. Dehen memasuki masa pensiun dan diserahkan kepada Markasi (Mantan Anggota Dewan Daerah Dayak Besar). Kemudian pada bulan Januari 1951 Markasi diganti oleh Patih Barnstein Beboe. Pada hari Rabu tanggal 21 Maret 1951 di Kuala Kapuas dilakukan peresmian Kabupaten Kapuas oleh Menteri Dalam Negeri dan sekaligus melantik para anggota Dewan Perwakilan Rakyat-Daerah Sementara yang terdiri dari wakil Partai Politik dan Organisasi non-Politik dari Masyumi, Parkindo, PNI, Muhammadiyah dan lain-lain. Pada saat itu Bupati belum terpilih dan sementara diserahkan kepada Patih Barnstein Baboe selaku Kepala Eksekutif.
Pada awal Mei 1951 Raden Badrussapari diangkat selaku Bupati Kepala Daerah Kabupaten Kapuas yang pertama, pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 1951 oleh Gubernur Murdjani atas nama Menteri Dalam Negeri. Oleh masyarakat Kabupaten Kapuas setiap tanggal 21 Maret dinyatakan hari jadi Kabupaten Kapuas dan bertepatan dengan peresmian Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas.
Dalam sejarah proses perkembangan Pemerintahan, kehidupan masyarakat dan pembangunan di Daerah Kabupaten Kapuas, sudah tentu banyak suka duka dan pahit getirnya yang dialami mengingat kondisi letak Wilayah Kabupaten Kapuas 34.800 km2 (3.480.000 Ha) yang sebagian besar berupa hutan, sungai-sungai besar/kecil, rawa/genangan air, pantai/laut, penduduk yang tipis, permukiman terpencar-pencar tidak merata dan mata pencaharian penduduk adalah bertani/berladang itupun masih berpindah-pindah.
Pada tahun 2003 Kabupaten Kapuas telah dimekarkan menjadi 3 (tiga) kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas sebagai kabupaten induk dengan ibukota Kuala Kapuas terdiri atas 12 kecamatan, Kabupaten Pulang Pisau dengan ibukota Pulang Pisau terdiri atas 6 kecamatan dan Kabupaten Gunung Mas dengan ibukota Kuala Kurun terdiri atas 6 kecamatan.
Upaya mengatasi berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi di daerah ini secara pasti adalah dengan bekerja keras. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa berkat kerja keras Pemimpin Pemerintah Daerah maupun Pemimpin Pemerintah Pusat, sampai saat ini Kabupaten Kapuas dapat kita bangun dan akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat.


 2.  PAKAIAN ADAT

Pakaian adat ini adalah pakaian adat manik. Cara membuatnya dari manik asli kalimantan, yang hanya ada di kalimantan, jika dibuat seperti pakaian, cara membuatnya manual, menggunakan tangan. Biasanya orang-orang tua yang betah untuk membuat baju tersebut. Harganya juga mahal, antara 1 – 5 juta. Tergantung dari berapa lama untuk membuat baju tersebut. Satu baju biasanya paling cepat 4 bulan, paling lama 1 tahun, tergantung motifnya juga. Ada juga bagian kepala di pakaikan topi dengan bulu dari burung Enggang gading, hewan khas kalimantan, karena hanya ada di kalimantan.

 3.  RUMAH ADAT

Rumah adat namanya adalah rumah Betang panjang. Rumah Betang pada gambar diatas merupakan rumah Betang tertua di kapuas hulu, umurnya berkisar antara 200-300 tahun yang lalu, atau bahkan lebih dari itu. Menurut penduduk setempat, rumah ini adalah simbol dari 1 keluarga, yang menurunkan anak-anaknya disini juga, sehingga makin banyak keturunannya, makin panjang rumah tersebut. Tingginya dari dasar tanah bisa mencapai 9-10m. Pada zaman dahulu, tempat ini di pakai untuk berteduh dan bersembunyi dari musuh yang akan menyerang. Tapi semakin tahun, karena kayunya sudah mulai rapuh, tinggi tiang di dalam rumah tersebut bisa semakin rendah. Kayu yang di pakai penduduk setempat untuk membuat rumah adalah kayu Belian, yang tidak bisa busuk walau terkena air. Harganya juga mahal, tetapi mudah di dapat.

  4.  TARIAN ADAT

Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang di masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur di masa lalu yang berkaitan erat dengan penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.
Tari kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas, kadang kala kesenian kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian kondan ini adalah ucapan kebahagiaan terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam di daerahnya. kesenian ini dilakukan dengan cara menari dan berbalas pantun.
Kinyah Uut Danum, adalah tarian perang khas kelompok suku Dayak Uut Danum yang memperlihatkan kelincahan dan kewaspadaan dalam menghadapi musuh. Dewasa ini Kinyah Uut Danum ini banyak diperlihatkan pada acara acara khusus atau sewaktu menyambut tamu yang berkunjung. Tarian ini sangat susah dipelajari karena selain menggunakan Ahpang (Mandau) yang asli, juga karena gerakannya yang sangat dinamis, sehingga orang yang fisiknya kurang prima akan cepat kelelahan.Tari Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. Jika ia menggunakan properti Tembung maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.

  5.  MAKANAN KHAS
       
KERUPUK BASAH DENGAN SAMBAL KACANG
Makanan ini adalah makanan khas kapuas hulu, namanya kerupuk basah. Terbuat dari ikan belidak dan ikan toman yang hanya ada di sungai kapuas, yang di padukan dengan tepung kanji. Sambalnya terbuat dari sambal kacang, seperti pada gambar. Orang yang pertama kali ke kapuas hulu, wajib mencobanya, karena pasti ketagihan.


  6.  MINUMAN KHAS
  
Minuman khas adalah bram, dan arak tuak. Biasanya selalu ada saat acara-acara resmi suku dayak. Penduduk wajib meminum segelas air tersebut, tapi jika berlebihan, bisa membuat mabuk.


 7.  TEMPAT WISATA

Danau ini merupakan salah satu tempat wisata sekaligus tempat mata pencaharian penduduk kapuas hulu, namanya adalah Danau Sentarum. Terlihat indah saat matahari mulai tenggelam. (pada gambar atas dan bawah)


DANAU MUPA DI PUTUSSIBAU
Danau ini biasanya sering untuk tempat wisata dan rekreasi, tempatnya adalah di desa Mupa. Disini juga bagus untuk foto-foto, rekreasi bersama keluarga dan acara ulang tahun bersama teman-teman.
  
  8.  TRADISI BUDAYA
Tradisi yang biasanya di lakukan adalah,, nikah adat. Penduduk yang akan menikah, biasanya harus melakukan nikah adat sesudah nikah resmi di KUA atau gereja. Gawai dayak merupakan salah satu tradisi di kapuas hulu, termasuk suku dayak, karena dominan suku dayak, sehingga yang bukan warga di situ juga ikut memeriahkan acara tersebut. Biasanya di sediakan minuman khas daerah.

  9.  KEBIJAKAN ATAU ATURAN ADAT
Kebudayaan Daerah Kapuas Hulu terdiri dari dua etnis besar yaitu Dayak dan Melayu yang memiliki tradisi seni dan budaya serta peninggalan sejarah purbakala yang mempunyai daya tarik tersendiri sebagai salah satu obyek wisata dan juga sebagai unsur penunjang terciptanya Sapta Pesona Industri Pariwisata.
Keunikan seni budaya masyarakat Dayak dan Melayu yang tumbuh dan berkembang secara tradisional yang mempunyai karakteristik tersendiri yang masih bersifat alami, namun di sisi lain adanya beberapa nilai tertentu yang mengalami kondisi krisis akibat pengaruh arus globalisasi dan budaya asing tetapi tidak mengurangi dari norma-norma adat istiadat budaya kedua etnis tersebut.
Adapun jenis-jenis budaya Dayak dan Melayu yang terdapat di Kabupaten Kapuas Hulu yang dapat di jadikan sebagai obyek wisata antara lain :
Atraksi seni yang dikelola oleh 69 buah sanggar dengan jumlah seniman sebanyak 1.223 Orang terdiri dari: Seni Musik, Seni Teater, Seni Sastra, Seni Rupa, Seni Kriya Dayak dan Melayu baik tradisional maupun non-tradisional.
Upacara adat/ritual adat baik dari suku Dayak maupun suku Melayu yang sangat unik yaitu :
Dari suku Melayu berupa : Tarian Jepin, Syair, Pantun, Qasidah dan Hadrah yang sering digunakan pada Upacara Adat dalam menyambut tamu tertentu baik itu pejabat negara maupun daerah serta juga di gunakan pada saat upacara adat pesta perkawinan.
Dari suku Dayak berupa :
Baranangis dari suku Dayak Embaloh.
Nyonjoan dari suku Dayak Embaloh.
Mandung  dari suku Dayak Taman.
Bejande, Betimang dan Bedudu dari suku Dayak Kantuk.
Dange’ dari suku Dayak Kayan mendalam.
Ngajat dan Sandauari dan Gawai Kenalang dari suku Dayak Iban.
Desa kerajinan/ sentra seni rupa yang terdapat hampir di semua kecamatan seperti: Tenun Ikat Tradisional, Anyam-Anyaman, Manik-manik, Ukir-Ukiran, Tameng, Lukisan dan Pandai Besi.
Perkampungan tradisional dengan ciri khas rumah tinggal yang masih tradisional berupa Rumah Adat Betang Panjang serta pemukiman tradisional masyarakat Melayu Kapuas Hulu

    10.  KEKAYAAN ALAM


Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi, jagung, kedelai dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya dan lain-lain. Kebun kelapa sawit sampai Oktober 2010 sudah mencapai 592,000 ha. Kebun-kebun tersebut sebagian dibangun di hutan yang dikonversi menjadi lahan perkebunan. Kebun-kebun sawit menguntungkan pengusaha dan penguasa. Para petani peserta menderita sengsara. Pendapatan petani sawit binaan PTPN XIII hanya 6,6 ons beras per hari/orang. Sedangkan pengelolaan kebun dengan pola kemitraan hanya memberi 3,3 ons beras per hari/orang. Kondisi ini lebih buruk dari tanaman paksa (kultuurstelsel) zaman Hindia Belanda.


11.KONFLIK YANG PERNAH TERJADI

       Koflik yang pernah terjadi mungkin hampir tidak ada, kecuali antar suku yang salah paham, biasanya harus membayar adat di kepala suku. Seperti perceraian, harta warisan, dan sebagainya. Warga kapuas hulu sangat menjaga tali kekeluargaan antar umat beragama, suku, dan bahasa.




PENUTUP

Dengan adanya keanekaragaman warna masyarakat dan kebudayaan hendaknya kita menyikapinya dengan bijak. Toleransi dan saling menghormati antar sesama masyarakat harus dijunjung tinggi. Walaupun banyak perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Hal yang terpenting adalah menghindari sifat etnosentrisme dan egoisme dalam kehidupan masyarakat yang multikultural demi tercapainya kelangsungan hidup masyarakat yang damai dan aman.